Senin, 10 Oktober 2011

Membuat Kompos Dengan Aktivator Harmoni

PENDAHULUAN
Mengenal Kompos
Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pula pupuk organik karena penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organik. Kompos juga dapat diartikan sebagai bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya. Bahan-bahan organik tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran hewan, rerontokan kembang, air kencing, dan lain-lain. Adapun kelangsungan hidup mikroorganisme tersebut didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembap. Sumber bahan organik yang umum dimanfaatkan adalah :  
·     Berasal dari pertanian: limbah dan residu tanaman yaitu jerami dan sekam padi, gulma,batang dan tongkol jagung , semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa.
·     Berasal dari pertanian : limbah dan residu ternak yaitu kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas.
·     Berasal dari pertanian : pupuk hijau yaitu glirisida, terrano, mukuna, turi, lamtoro, sentrosema, albisia.
·     Berasal dari pertanian : tanaman air yaitu azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air.
·     Berasal dari pertanian : penambat nitrogen yaitu mikroorganisme, mikoriza, rhizobium, biogas.
·     Berasal dari industri : limbah padat yaitu serbuk gergaji kayu, biotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan, dan pemotongan hewan.
·     Berasal dari industri : limbah cair yaitu alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit.
·     Berasal dari limbah rumah tangga : sampah yaitu tinja, urin, sampah rumah tangga dan sampah kota.
Kompos mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan antara lain :
1.   Memperbaiki struktur tanah berlempung sehingga menjadi ringan.
2.   Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai.
3.   Menambah daya ikat air pada tanah.
4.   Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah.
5.   Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara.
6.   Mengandung hara yang lengkap, walaupun jumlahnya sedikit (jumlah hara ini tergantung dari bahan pembuat pupuk organik).
7.   Membantu proses pelapukan bahan mineral.
8.   Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikrobia.
9.   Menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan.
10.  Menggemburkan tanah.
11.  Memudahkan pertumbuhan akar tanaman.
12.  Menyimpan air tanah lebih lama.
13.  Mencegah lapisan kering pada tanah dan mencegah beberapa penyakit akar.
14.  Menghemat pemakaian pupuk kimia atau pupuk buatan.
15.  Bersifat multilahan karena bisa digunakan di lahan pertanian, perkebunan, reklamasi lahan kritis, padang golf,dll.

Prinsip Pengomposan  
Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N ratio bahan organik hingga sama dengan C/N tanah (< 20). Kndisi yang perlu dijaga dalam pengomposan adalah kadar air, aerasi dan temperatur.
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengomposan
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pengomposan yaitu :
·  Nilai C/N bahan
·  Ukuran bahan
·  Komposisi bahan
·  Jumlah mikroorganisme
·  Kelembapan dan aerasi
·  Temperatur
·  Keasaman (pH)           

MEMBUAT KOMPOS DENGAN AKTIVATOR HARMONY
Penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan akan semakin memperparah kondisi kesuburan tanah. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, para petani kini mulai menyadari bahwa penggunaan pupuk organik perlu dipertimbangkan karena pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan untuk memperbaiki tanah. Hal itulah yang memacu para ahli mengupayakan produk-produk untuk mempercepat proses pengomposan. Apabila proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat maka ketersediaan kompos dapat lebih terjamin untuk memenuhi kebutuhan petani. Salah satu produk untuk mempercepat pengomposan adalah Harmony.
A.   Mengenal Harmony
Kata harmony diambil untuk nama produk dengan harapan terjadi keseimbangan- (keharmonisasian) antara makhluk hidup setelah diberi harmony. Harmony yang diimpor dari Taiwan ini ada dua macam yaitu Harmony BS dan Harmony P.

1.                   Harmony BS
Harmony BS merupakan isolasi dari tanah yang subur dan sehat sehingga diperoleh bakteri Bacillus subtilis. Bakteri ini membantu menguraikan selulosa sehingga bahan organik dapat terurai lebih cepat. Kemampuan ini memberi dampak yang positif, yaitu proses pengomposan atau pembuatan kompos/ pupuk kandang menjadi lebih cepat (lebih kurang 1 bulan) dan kompos yang dihasilkan dalam keadaan matang sehingga penggunaannya tidak berbahaya. Pemberian harmony BS langsung ke tanah dapat mengembalikan kesuburan dan kesehatan tanah sehingga unsur hara dalam tanah dalam keadaan seimbang. Hal ini dapat terjadi karena bahan organik dalam tanah yang belum terurai akan cepat terurai.
Bakteri Bacillus subtilis dibuat dalam keadaan dorman dan stabil lalu dikemas dalam Harmony BS. Dalam keadaan tertutup dan diletakkan di tempat yang kering, Harmony BS dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama (2 tahun). Bila akan digunakan, bakteri ini akan cepat aktif (setelah 2-4 jam) dalam suhu dan kelembapan yang sesuai.
Harmony BS tersedia dalam tiga macam, yaitu : 1. Harmony BS1 yang berupa cairan berwarna cokelat muda, 2. Harmony BS2 berupa tepung yang tidak larut dalam air, berwarna cokelat kekuningan, dan 3. Harmony BS3 berupa tepung yang larut dalam air, berwarna cokelat muda. Harmony BS3 terbuat dari bahan utama berupa tepung kedelai. Dengan demikian, walaupun dapat larut dalam air, tetapi sebenarnya tidak 100% larut, melainkan masih ada endapannya. Oleh karena itu, penggunaannya sebaiknya tidak disemprotkan, melainkan dikocorkan saja.
Dosis penggunaan ketiga macam Harmony BS ini berbeda-beda karena kadar kandungannya tidak sama. Kandungan yang paling tinggi adalah Harmony BS3, kemudian Harmony BS1, dan yang paling rendah Harmony BS2. Perlu diketahui juga bahwa kekuatan Harmony BS3 dua kali Harmony BS1, dan kekuatan Harmony BS1 dua kali Harmony BS2.
2.      Harmony P
Harmony P berisi mikroba yang dapat memecah ikatan P di dalam tanah. Dengan adanya Harmony P, unsur P di dalam tanah akan mudah diserap akar. Oleh karenanya, dalam pembuatan kompos dengan bantuan Harmony BS juga sering ditambahkan Harmony P.
Selain memecah ikatan P, Harmony P juga dapat memacu pertumbuhan akar dan membantu pembentukan hormon metabolisme. Dengan pertumbuhan akar yang lebih baik maka penyerapan akar pun akan lebih baik sehingga dapat memacu pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, metabolisme dalam tanaman berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualitas buah.
Harmony P juga terdapat dalam tiga macam, yaitu : 1. Harmony P1 yang berbentuk cair berwarna cokelat muda, 2. Harmony P2 berbentuk tepung yang tidak larut dalam air, berwarna cokelat kekuningan, dan 3. Harmony P3 berupa tepung yang larut dalam air berwarna cokelat muda.
B.     Persiapan
Pembuatan pupuk kandang dengan menggunakan Harmony sebaiknya dilakukan di tempat yang terlindung dari matahari maupun hujan secara langsung. Alas tempat pembuatan pupuk ini dapat berupa tanah atau lantai semen. Jadi, alas apa pun tidak menjadi masalah.
Adapun bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah :
1.      Pupuk kandang mentah semua jenis sebanyak 1 ton.
2.      Harmony BS dan Harmony P
·     Bila digunakan Harmony BS1 dan Harmony P1 maka dosisnya masing-masing 500cc.
·     Bila digunakan Harmony BS2 dan Harmony P2 maka dosisnya masing-masing 1kg.
·     Bila digunakan Harmony BS3 dan Harmony P3 maka dosisnya masing-masing 250g.
3.      Dedak sebanyak lebih kurang 20 kg.
4.      Sekam sebanyak lebih kurang 50 kg.
5.      Air lebih kurang 100 liter.
6.      Untuk hasil yang lebih baik dapat ditambahkan Bio Natural Nutrient Amino Age atau Yease sebanyak 300cc. Yease ditambahkan dalam pembuatan kompos karena dapat memacu kegiatan mikroba sehingga proses penguraiannya lebih cepat.
C.     Cara Pembuatan   
Hal yang menjadi kendala dalam proses pembuatan pupuk kandang adalah waktu yang dibutuhkan relatif lama. Untuk itu, para ahli menciptakan formulasi untuk mempercepat proses tersebut. Teknik pembuatan kompos dengan Harmony adalah sebagai berikut :
1.      Semua bahan dicampurkan secara merata kemudian ditutup. Sebagai tutupnya dapat digunakan plastik, jerami,atau dedaunan. Penutupan ini bertujuan untuk menghindari pencucian dan penguapan yang berlebihan.
2.      Kelembapan dijaga agar tetap 60% dengan ciri bila digenggam terasa basah, tetapi air tidak menetes. Bila kelembapannya berkurang, tumpukan pupuk kandang dapat disiram air secukupnya.
3.      Setiap 5-7 hari, tumpukan bahan diaduk agar udara didalamnya dapat berganti dan suhu dalam tumpukan tidak terlalu tinggi (lebih kurang 60 derajat celcius). Pada awal proses pengomposan ini, suhu akan naik melebihi 60 derajat celcius, apalagi bila menggunakan pupuk kandang yang masih mentah. Kenaikan suhu ini akan menguntungkan karena jamur, bakteri dan hama yang merugikan serta biji gulma akan mati. Setelah 7-10 hari, suhu akan turun. Sangat kecil kemungkinannya suhu tidak mengalami penurunan. Namun, bila hal ini terjadi sebaiknya tidak melebihi 14 hari. Oleh karena iu, pengadukan pupuk kandang sangat penting untuk memberi dan mengganti oksigen serta mengeluarkan panas sehingga suhu akan turun dan dijaga lebih kurang 60 derajat celcius. Namun, bila suhu lebih dari 60 derajat celcius maka kemungkinan proses pengomposan tidak berhasil (gagal). Setelah diaduk, tumpukan ditutup lagi seperti nomor 1.
Proses pematangan pupuk kandang tersebut membutuhkan waktu lebih kurang 1 bulan. Ciri pupuk kandang yang sudah matang yaitu warnanya menjadi hitam pekat dan homogen, tidak berbau, dan tidak panas.

D.    Keunggulan
      Keuntungan penggunaan kompos yang dibuat dengan tambahan Harmony BS dan Harmony P adalah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mempertinggi daya tahan tanaman terhadap penyakit layu.   



DAFTAR PUSTAKA/ BAHAN BACAAN
Yovita Hety Indriani. (2006). Membuat Kompos Secara Kilat . Jakarta : Penebar Swadaya.
L. Murbandono. (2006). Membuat Kompos Edisi Revisi .Jakarta : Penebar Swadaya.
L. Murbandono. (1993). Membuat Kompos. Jakarta : Penebar Swadaya.
Marsono, Paulus Sigit. (2005). Pupuk Akar Jenis Dan Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Ir. Mulmulyani Suteju. (2002). Pupuk Dan Cara Pemupukan. Jakarta :Rineka Cipta.
www. galeribuku.com dan www. trubus-online.com/penebar         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar